Kamis, 23 April 2009

MAKAN MALAM "PENEBUS DOSA".


Tentu setiap ibu selalu menginginkan kebersamaan dengan anak-anak. Setiap berjalannya waktu, setia menemani mereka dalam tiap gerak langkah. Menemani mereka belajar, ibadah, main dan seluruh aktifitas keseharian anak-anak kita.
Tapi ini tentu akan sangat sulit dilakukan oleh ibu-ibu yang sebagian waktunya untuk bekerja di luar rumah. Walau tentu semua terjadwal, kadang karena pekerjaan yang menumpuk, kita harus melewati batas waktu itu.

Nah jika sudah melewati batas waktu tadi, misalnya pulang rumah biasanya jam 4 sore, tapi kemudian karena kesibukan di kantor menyebabkan lewat waktu, maka yang ada dalam hati adalah kerinduan untuk segera pulang rumah dan berkumpul bersama anak-anak.

Jam kantor saya masuk jam 7.30 dan pulang jam 16.00. Saya tinggalkan rumah jam 7 pagi, saat anak-anak sudah berangkat sekolah, ini jika tidak mengantar mereka ke sekolah. Jika mengantar sekolah, maka tinggalkan rumah 5.30 pagi. Jadipagi masih sempat bersama mereka. Kemudian saat makan siang, saya usahakan pulang rumah. Dan menunggu mereka pulang sekolah. Ini jika bukan jadwal saya menjemput. Jika jadwal menjemput, maka saya dari kantor akan langsung ke sekolah menjemput mereka.

Setelah siang ketemu, entah menunggu di rumah atau sama-sama dalam perjalanana mengantarkan pulang sekolah, saya harus kembali ke kantor untuk mengerjakan tugas. Dan berharap jam 4 sore tugas sudah selesai dan kembali ke rumah bersama anak-anak.Tapi nyatanya, belum tentu setiap hari bisa seperti itu. Kadang pulang melebihi waktu.

Dan jika pulang sudah malam, dan disambut anak-anak dengan wajah loyo dan kusut, apalagi kemudian mereka belum makan malam karena makanan di rumah kurang selera, maka langsung deh saya mengajak mereka makan sesuai dengan keinginan dan selra mereka. Jadilah makan malam ini disebut makan malam penebus dosa. Dosa karena rasa bersalah karena pulang terlalu malam sehingga makan malam anak-anak terlantar.Bagi anak-anak ini tentu menyenangkan, karena mereka bisa memilih apapun yang diinginkan.

Tidak ada komentar: