Sabtu, 14 Februari 2009

MAMA SANG "eksekutor" GIGI SUSU

"Mama pulang jam berapa? Gigi adek sudah goyangnih, mau minta segera dicabut mama" suara Caysa lewat telpon.
"Nanti jam 5 sayang, sebentar lagi. Sampai rumah nanti mama segera cabut" jawab saya.
"Cepat ya ma, biar adek cepat dapat uang. Hehe......"

Ini jadi "kebiasaan" anak-anak, jika gigi susunya goyang karena mau diganti gigi baru, maka mamanya yag menjadi "eksekutor"gigi. Tapi berbeda dengan praktek dokter gigi, yang dapat imbalan dokter giginya, tapi di rumah yang dapat imbalan justru yang giginya di cabut.

Walau sudah sangat goyang, dan tak perlu waktu lama untuk mencabut, mungkin juga tidak ada rasa sakit, tapi tetap aja Caysa nangis. Sedihnya Caysa tak menjadi kesedihan kami, karena yang melihat hanya tersenyum-senyum. Hehe...jelas gak sakit kok ya nangis!!!


Setelah nangis bersembul senyum karena pasien telah dibayar
atas gigi yang telah "dieksekusi" mama.

Wajah asli Caysa dengan senyum sebelum gigi dieksekusi

Tidak ada komentar: