Selasa, 10 Februari 2009

SUARA WANITA YANG DIMADU

Suamiku,
Hari ini ijab kabul pernikahan itu terucap kembali
Bukan untukku
Tapi untuk wanita yang kau cintai

Aku melihat
Binar kebahagiaan di raut wajahmu yang sumringah
Walau hatiku pedih dan penat
Menahan sedih dan gelisah

Aku menganggukkan kepala
Saat engkau meminta ridhoku agar kau menikah lagi
Karena aku tak mampu berucap kata
Untuk menyatakan apa kata hati

Aku tahu kasihku
Engkau tetap mencintaiku
Karena aku juga sangat mencintaimu
Tanpa lekang oleh waktu

Tapi cintamu saat ini terbagi
Bagiku dan bagi wanita yang saat ini bersama kita
Wanita itu hadir dalam baiti janati
Yang telah lama kita bina bersama

Izinkan aku menangis,cintaku
Bukan untuk meratap pernikahanmu
Tapi untuk melepas beban yang ada
Karena ternyata poligami itu nyata

Aku tak ingin menguruimu
Tentang perasaanku saat ini
Perasaan wanita yang dimadu
Karena aku tahu kau tahu luka hati

Suamiku,
Andai hari ini kebahagiaan bersamamu
Bagilah itu kepada kami
Kepada anak dan istri yang selalu menanti

Kami ingin kebahagiaan itu selalu ada
Walau tak setiap saat selalu bersama
Berilah kebahagiaan itu
Padanya dan padaku

Aku tak menuntut semua sama
Sebagaimana membagi roti dibelah dua
Tapi yang kupinta
Berilah kasih yang sama pada kami berdua

Ketika rasa adil ada dalam hati
Kebahagiaan akan selalu menyelimuti
Dan tak akan ada rasa sesal di hati
Pada anggukan kepala saat izinkan engkau berpoligami

(suara "imaginer" dari wanita yang beberapa hari lalu mengizinkan suaminya menikah lagi)

1 komentar:

Rudi Utomo mengatakan...

Aku ngga akan bicara poligaminya. Aku cuma mau bilang, puisimu bagus banget...! kalau boleh..., aku pesen jangan dikasihin siapa-siapa ya Ly...! Karena suatu saat aku punya layar lebar atau sinteron yang membahas poligami, aku mau pakai puisimu ini. Ok...?