Sabtu, 08 November 2008

Pertanyaan baku Caysa


"Mama kemana? Mama pulang jam berapa? Mama pergi dengan siapa? bla..bla..bla.." ini adalah pertanyaan rutin Caysa jika mama mau pergi, selain pergi ke kantor. Pokoknya papa gak perlu nanya lagi, karena semua pertanyaan akan ditanyakan Caysa ke mama.

Caysa ibarat satpam jika kita masuk ke perumahan, ibarat ibu yang sangat kuatir jika anaknya pergi. Dan mama harus menjawab semua pertanyaan yang diajukan, jika tidak, Caysa bisa mengikuti kemana mama melangkah sampai naik mobil.

Kadang memang merasa sedikit terganggu, apalagi jika dalam keadaan terburu-buru. Belum lagi jika mengajukan pertanyaan tadi dengan sedikit kerewelan. Rasanya ampun deh!! Tapi semua harus dibalas dengan senyum. Nah.....untuk merubah dari "kejengkelan" yang ada di hati pada senyuman yang ada di bibir,harus menarik nafas dulu. Sedangkan menurut Prof Asdi, sebelumnya kita harus ucapkan "bismilllah" atau "alhamdulillah", biar Allah yang akan merubah anak kita dari kerewelan yang menjengkelkan menjadi hal yang kita rindukan.

Dan memang benar, jika kita hendak pergi dan anak-anak kita "cuek" rasanya hati juga sedih, "aduh kok anak kita cuek aja?". Tapi paling cueknya anak hanya sesaat, karena kemudian akan muncul lagi pertanyaan rutin tadi.

Nah, jika mama di luar rumah dan belum pulang, maka pasti ada telpon dengan bahasa yang baku juga," Mama dimana? Mama cepat pulang". Dan kalimat baku ini sudah menjadi ciri khas Caysa, sampai teman-teman juga hafal. Pernah Caysa telpon, dan teman-teman tahu itu dari Caysa, maka serempak mereka menirukan kalimat baku tadi;"Mama dimana? Mama cepat pulang", Caysa di ujung telpon yang mendengarkan akhirnya hanya ketawa dan bergumam: "Aaaah".

Tidak ada komentar: