Coba diperhatikan, di kegiatan apa saja, di kepanitiaan apas aja, di hajatan apa saja, di acara apa saja,maka khusus bagian konsumsi pasti di tempatkan ibu-ibu.
Entah karena ibu/ wanita termasuk "luwes" dalam memilih dan menentukan menu, atau karena sebab yang lain. Pokoknya giliran konsumsi nyaris dapat dipastikan adalaha ibu-ibu.
Paradigma ini sudah sedemikian mengakar, sehingga sangat sulit sekali menggesernya. Tapi biarlah jika memang demikian, tapi sudah saatnya para ibu-ibu di tempatkan di posisi lebih strategis dalam sebuah perhelatan. Wanita sekarang sudah banyak yang mampu menggarap tugas-tugas yang lebih strategis dibanding hanya sebagai bagian konsumsi.
Kami di Bantul sudah memulainya, paling tidak untuk komunitas PTWP PA Bantul. Paling tidak setiap Jumat, bukan hanya ibu-ibu saja yang disibukkan dengan "konsumsi" untuk kita yang main. Tetapi bapak-bapak juga harus terlibat. Ini membuat kami lebih tidak terbebani.
Ini kadang menjadi bahan bercanda: "Ini semua akibat kesetaraan gender" kata teman berseloroh. Apapun yang jadi penyebabnya, tapi paradigma bahwa ibu-ibu yang memikirkan konsumsi harus segera ditepis. Paling tidak mulai dari diri kita, mulai dari hal terkecil dan mulai dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar