Minggu, 11 Januari 2009
MUSIM LIBUR SAMA DENGAN MUSIM SUNATAN
Memasuki liburan anak-anak, maka umumnya akan banyak juga anak lelaki yang akan sunatan. Ini nyaris jadi ritual liburan.
Dan biasanya ada beberepa orang tua yang membuat acara untuk menyambut anaknya yang sunatan tadi. Sebagian yang lain dengan memberi hantaran berupa makanan kepada tetangga dan kerabat.
Jika kita diundang, tentu sebisa mungkin menghadiri acaranya. Tetapi jika kita mendapatkan hantaran makanan, maka kita tentu akan berkunjung ke rumah anak itu. Anak-anaknya sendiri tak memusingkan apakah mereka dibuatkan acara, atau cukup dibuatkan hantaran. Karena apapun bentuknya mereka senang karena akan mendapat "kado" dari kerabat yang datang.
Kak Abil waktu sunatan, hampir bertepatan dengan perkawinannya mas Banu yang memang ditepatkan dengan masa liburan. Sebenarnya perhitungan kami, saat mas Banu menikah, Abil sudah sehat. Ternyata ada sedikit infeksi, sehingga pada hari pernikahan mas Banu, Abil hadir masih dengan "sarung"supitan.
Ini "menguntungkan" kak Abil, karena kerabat akhirnya tahu kalu Abil baru sunatan. Alhasil Abil juga banyak menerima "amplop" dari saudara-saudara yang hadir di perkawinannya mas Banu. Ini jadi lelucon sendiri, karena Abil jadi semacam pegantin bayangan, hehe.... Mas Banu dapat amlop, Abil dapat juga.
Kembali ke musim liburan musim sunatan, di RT kami saja, liburan kali ini ada 3 anak yang disunat, mas Dian, mas Erwin dan mas Galang. Konon mereka teman sepermainan, dan minta disunat pada masa liburan yang sama. Akhirnya ibu-ibu nyaris tiap minggu harus mendatangi anak-anak yang supitan tadi. Ini belum lagi dari anak-anak kerabat dan teman kantor yang supitan. Jadi, jika musim liburan tiba, selain mencadangkan dana untuk liburan, juga harus siapkan dana untuk supitan, hehe.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar